Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di indonesia terjadi bukan hanya di
daerah pelosok saja, tetapi juga terjadi di daerah perkotaan yang konon
menjanjikan banyak kemewahan. Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan
diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua masyarakat
indonesia rasakan. Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia semakin
berkurang .
Contoh : Papua menjadi contoh dari semua ketidakpedulian atas manusia ketika politik bangkit sebagai idiom paling banyak disebut. Kabupaten Yahukimo dan Yahukimo Hanya Punya Nama, Belum ada Bentuk (Kompas, 1/6/2004) menunjukkan betapa kabupaten baru hasil pemekaran ini masihlah berupa hutan dan semak belukar, bahkan di ibu kota kabupaten, Sumohai, kualitas hidup masyarakat masih memprihatinkan, misalnya banyak yang berperut buncit, konsumsi protein rendah, ditambah masih banyak kasus malaria.
Contoh : Papua menjadi contoh dari semua ketidakpedulian atas manusia ketika politik bangkit sebagai idiom paling banyak disebut. Kabupaten Yahukimo dan Yahukimo Hanya Punya Nama, Belum ada Bentuk (Kompas, 1/6/2004) menunjukkan betapa kabupaten baru hasil pemekaran ini masihlah berupa hutan dan semak belukar, bahkan di ibu kota kabupaten, Sumohai, kualitas hidup masyarakat masih memprihatinkan, misalnya banyak yang berperut buncit, konsumsi protein rendah, ditambah masih banyak kasus malaria.
Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau
perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan
tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur
mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang
dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan
hingga pada pembunuhan.
Contoh: Tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor
spesialis minimarket berhasil dibekuk Unit Reskrim Polsek Gajahmungkur
Semarang, Minggu (16/9/2012). Dua diantaranya dilumpuhkan dengan ditembak
bagian kaki.
Masalah Remaja
Secara perundangan tidak terdapat definisi yang khusus bagi mengkategorikanremaja.
Akta Pekerjaan Kanak-Kanak dan Orang Muda 1996 mentakrifkanseorang kanak-kanak
adalah mereka yang berada dalam lingkungan umur 10hingga 14 tahun. Dalam Akta
Pengangkatan 1952, kanak-kanak didefinisikanmereka yang berumur 21 tahun ke bawah
Peperangan
Peperangan merupakan masalah sosial yang paling sulit pemecahannya
disepanjang sejarah kehidupan manusia. Peperangan menyebabkan disorganisasi
dalam berbagai aspek kemasyarakatan, peperangan menghancurkan sistem sosial,
mental masyarakat akan depresi, hidup dilanda ketakutan dan kekhawatiran.
Contoh: Peristiwa Memicu Tragedi Sampit Dayak vs
Madura – Sebelum peristiwa berdarah meledak di Sampit,
pertikaian antara suku Dayak dan suku Madura telah lama terjadi. Entah apa
penyebab awalnya (Hanya Tuhan yang tau), yang jelas suku Dayak dapat hidup
berdampingan dengan damai bersama suku lain tapi tidak suku Madura.
Pelanggaran Terhadap norma
·
Pelacuran Masalah pelacuran bukanlah menjadi hal yang
baru di Indonesia. Pelacuran itu sendiri merupakan profesi yang sangat tua
usianya, setua umur kehidupan manusia itu sendiri (Kartono, 1997). Fenomena
tersebut kemudian berlanjut di dalam kurun waktu antara 1942-1945, pada masa
penjajahan Jepang banyak wanita Indonesia yang dijadikan sebagai seorang
pelacur yang disebut sebagai Jugun Ian Fu.
Fenomena pelacuran tersebut berlangsung hingga saat ini.pelacuranmerupakan
suatu bentuk transaksi bisnis yang disepakati oleh pihak yang terlibat sebagai
suatu yang bersifat jangka pendek yang memungkinkan satu orang atau lebih
mendapatkan kepuasan seks dengan metode yang beraneka ragam (Perkins &
Bannet dalam Koentjoro 2004).
Contoh: Dua wanita yang masih di bawah umur ditangkap di Lapangan Merdeka Langsa, ketika menunggu lelaki hidung belang, Senin (3/9) menjelang Subuh. Diduga, mereka sengaja diperdagangkan sebagai pelacur.
·
Kenakalan Remaja Kenakalan
remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam
perilakumenyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi
karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial
ataupun dari nilai dan norma socialyang berlaku. Perilaku menyimpang dapat
dianggap sebagai sumber masalah karena dapatmembahayakan tegaknya sistem
sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersiratmengandung makna
bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.Untuk mengetahui latar
belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang
yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelakukurang
memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang
yangdisengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan.
Contoh: Polres Metro Jakarta Selatan telah
memeriksa sedikitnya empat orang saksi yang diduga terkait dengan peristiwa
tawuran pelajar di Jalan Bulungan Raya, Blok-M. Akibat tawuran ini seorang
siswa SMAN 6 Jakarta Alawy Yustianto Putra (15), tewas terkena benda tajam.
"Sudah empat saksi yang diperiksa. Dua dari siswa, dan dua dari guru SMAN
6," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Wahyu
Hadiningrat, Senin (24/9) malam.
Masalah Kelainan Seksual
Dewasa ini banyak sekali penyakit baru yang timbul yang penyebab
kemunculannya sangat beragam. Tidak semua penyakit disebabkan oleh virus,
bakteri, kuman, atau penyebab lain yang berasal dari lingkunngan luar tubuh
kita. Namun banyak juga kasus pesakitan yang timbul karena faktor keturunan
yang disebabkan oleh gen pembawa. Gen pembawa ini sebenarnya tidak akan
berpengaruh begitu besar jika kita hidup dengan pola hidup sehat.Penyakit juga
dapat disebabkan oleh pergaulan. Penyakit ini menyerang batin atau kejiwaan
seseorang dan erat hubungannya dengan perilaku seksual yang menyimpang, serta
dapat menimpa pada semua orang. Penyakit ini disebut sebagai penyakit kelainan
seksual. Macam kelainan seksual adalah Homoseksual, Sadomasokisme,
Ekshibisionisme, Voyeurisme ,Fetishisme, Pedophilia / Pedophil / Pedofilia /
Pedofil, Bestially, Incest, Necrophilia/Necrofil, Zoophilia, Sodomi,
Frotteurisme/Frotteuris, Gerontopilia,Wanita Pria / WariaMasalah Kependudukan
ditandai
dengan tingginya urbanisasi, permukiman kumuh pada hampir seluruh kota,
pedagang kaki lima dan kesemrawutan lalu lintas, serta masalah kesehatan
khususnya tingginya prevalensi infeksi saluran pernafasan akut. Kepadatan penduduk adalah jumlah
wilayah dibagi dengan jumlah penduduk, Indonesia pada tahun 2005 mempunyai
rata-rata kepadatan penduduk adalah 116 jiwa/km2, memang bisa
dikatakan cukup padat tapi dengan luas wilayah yang dimiliki Indonesia
seharusnya kepadatan penduduk bukan lah masalah. Kepadatan penduduk menjadi
masalah karena tidak tersebar dengan merata, ada yang kepadatan penduduknya
sangat tinggi seperti pulau jawa dan ada juga yang kepadatannya rendah seperti
Kalimantan, hal ini diduga kuat disebabkan oleh faktor ekonomi.