Selasa, 14 Mei 2013

Masalah sosial



Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di indonesia terjadi bukan hanya di daerah pelosok saja, tetapi juga terjadi di daerah perkotaan yang konon menjanjikan banyak kemewahan. Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua masyarakat indonesia rasakan. Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia semakin berkurang .

Contoh :    Papua menjadi contoh dari semua ketidakpedulian atas manusia ketika politik bangkit sebagai idiom paling banyak disebut. Kabupaten Yahukimo dan Yahukimo Hanya Punya Nama, Belum ada Bentuk (Kompas, 1/6/2004) menunjukkan betapa kabupaten baru hasil pemekaran ini masihlah berupa hutan dan semak belukar, bahkan di ibu kota kabupaten, Sumohai, kualitas hidup masyarakat masih memprihatinkan, misalnya banyak yang berperut buncit, konsumsi protein rendah, ditambah masih banyak kasus malaria.

Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada pembunuhan.
Contoh:   Tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor spesialis minimarket berhasil dibekuk Unit Reskrim Polsek Gajahmungkur Semarang, Minggu (16/9/2012). Dua diantaranya dilumpuhkan dengan ditembak bagian kaki.

Masalah Remaja
Secara perundangan tidak terdapat definisi yang khusus bagi mengkategorikanremaja. Akta Pekerjaan Kanak-Kanak dan Orang Muda 1996 mentakrifkanseorang kanak-kanak adalah mereka yang berada dalam lingkungan umur 10hingga 14 tahun. Dalam Akta Pengangkatan 1952, kanak-kanak didefinisikanmereka yang berumur 21 tahun ke bawah

Peperangan
Peperangan merupakan masalah sosial yang paling sulit pemecahannya disepanjang sejarah kehidupan manusia. Peperangan menyebabkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, peperangan menghancurkan sistem sosial, mental masyarakat akan depresi, hidup dilanda ketakutan dan kekhawatiran.
Contoh:     Peristiwa Memicu Tragedi Sampit Dayak vs Madura – Sebelum peristiwa berdarah meledak di Sampit, pertikaian antara suku Dayak dan suku Madura telah lama terjadi. Entah apa penyebab awalnya (Hanya Tuhan yang tau), yang jelas suku Dayak dapat hidup berdampingan dengan damai bersama suku lain tapi tidak suku Madura.
Pelanggaran Terhadap norma
·         Pelacuran   Masalah pelacuran bukanlah menjadi hal yang baru di Indonesia. Pelacuran itu sendiri merupakan profesi yang sangat tua usianya, setua umur kehidupan manusia itu sendiri (Kartono, 1997). Fenomena tersebut kemudian berlanjut di dalam kurun waktu antara 1942-1945, pada masa penjajahan Jepang banyak wanita Indonesia yang dijadikan sebagai seorang pelacur yang disebut sebagai Jugun Ian Fu. Fenomena pelacuran tersebut berlangsung hingga saat ini.pelacuranmerupakan suatu bentuk transaksi bisnis yang disepakati oleh pihak yang terlibat sebagai suatu yang bersifat jangka pendek yang memungkinkan satu orang atau lebih mendapatkan kepuasan seks dengan metode yang beraneka ragam (Perkins & Bannet dalam Koentjoro 2004).

Contoh:    Dua wanita yang masih di bawah umur ditangkap di Lapangan Merdeka Langsa, ketika menunggu lelaki hidung belang, Senin (3/9) menjelang Subuh. Diduga, mereka sengaja diperdagangkan sebagai pelacur.

·         Kenakalan Remaja Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilakumenyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma socialyang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapatmembahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersiratmengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelakukurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yangdisengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan.

Contoh:   Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa sedikitnya empat orang saksi yang diduga terkait dengan peristiwa tawuran pelajar di Jalan Bulungan Raya, Blok-M. Akibat tawuran ini seorang siswa SMAN 6 Jakarta Alawy Yustianto Putra (15), tewas terkena benda tajam. "Sudah empat saksi yang diperiksa. Dua dari siswa, dan dua dari guru SMAN 6," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Wahyu Hadiningrat, Senin (24/9) malam.

Masalah Kelainan Seksual
Dewasa ini banyak sekali penyakit baru yang timbul yang penyebab kemunculannya sangat beragam. Tidak semua penyakit disebabkan oleh virus, bakteri, kuman, atau penyebab lain yang berasal dari lingkunngan luar tubuh kita. Namun banyak juga kasus pesakitan yang timbul karena faktor keturunan yang disebabkan oleh gen pembawa. Gen pembawa ini sebenarnya tidak akan berpengaruh begitu besar jika kita hidup dengan pola hidup sehat.Penyakit juga dapat disebabkan oleh pergaulan. Penyakit ini menyerang batin atau kejiwaan seseorang dan erat hubungannya dengan perilaku seksual yang menyimpang, serta dapat menimpa pada semua orang. Penyakit ini disebut sebagai penyakit kelainan seksual. Macam kelainan seksual adalah Homoseksual, Sadomasokisme, Ekshibisionisme, Voyeurisme ,Fetishisme, Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil, Bestially, Incest, Necrophilia/Necrofil, Zoophilia, Sodomi, Frotteurisme/Frotteuris, Gerontopilia,Wanita Pria / Waria
Masalah Kependudukan
ditandai dengan tingginya urbanisasi, permukiman kumuh pada hampir seluruh kota, pedagang kaki lima dan kesemrawutan lalu lintas, serta masalah kesehatan khususnya tingginya prevalensi infeksi saluran pernafasan akut. Kepadatan penduduk adalah jumlah wilayah dibagi dengan jumlah penduduk, Indonesia pada tahun 2005 mempunyai rata-rata kepadatan penduduk adalah 116 jiwa/km2, memang bisa dikatakan cukup padat tapi dengan luas wilayah yang dimiliki Indonesia seharusnya kepadatan penduduk bukan lah masalah. Kepadatan penduduk menjadi masalah karena tidak tersebar dengan merata, ada yang kepadatan penduduknya sangat tinggi seperti pulau jawa dan ada juga yang kepadatannya rendah seperti Kalimantan, hal ini diduga kuat disebabkan oleh faktor ekonomi.

Filum Nemathelminthes atau cacing benang



Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes berasal dari kata nematos artinya benang dan helminthes artinya cacing. Nemathelminthes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya menyerupai benang.
Ciri-ciri:
v  Tubuh menyerupai benang,
v  Tubuh tidak bersegmen, triploblastik, pseudoselomata karena rongga tubuhnya semu
v  Alat pencernaannya mulai dari mulut-kerongkongan-usus-anus,
v  Alat reproduksi terpisah (individu jantan lebih kecil dan ujung posteriornya bengkok
v  Ada yang hidupnya bebas(tanah becek & dasar perairan) ada juga yang sebagai parasit
Klasifikasi.
Nemathelminthes terdiri dari 2 kelas, yaitu:
1.       Kelas Nematomorpha
Nematomorpha adalah kelompok pseudocoelomata yang secara morfologis mirip dengan nematoda. Bentuk tubuh cacing ini silindris panjang, berukuran makroskopis dengan panjang mencapai 1 m dan lebar tubuhnya kurang dari 1 mm. contoh: Neotonema sp., Gosdius sp.
2.       Kelas Nematoda
Ciri-ciri : tubuh simetris bilateral dan gilig, alat pencernaan sempurna, hidup bebas atau parasit, sifat jenisnya terpisah, (jantan, betina) belum mempunyai peredaran darah dan pernapasan. Contoh Ascaris sp., Ancylostoma sp., Oxyuris sp., Filaria sp.
Peranan Nemathelminthes:
Pada umumnya Nemathelminthes bersifat merugikan atau parasit. Berikut contohnya:
v  Oxyuris vermicularis(cacing kremi)
Hidup parasit dalam usus manusia(anak-anak). Pada daur hidup Oxyuris vermicularis telur diletakan di anus manusia. Jika di garuk dengan tangan maka akan menimbulkan auto infeksi
v  Ascaris lumbricoides(cacing perut)
Parasit pada manusia(anak-anak). Tinggal didalam usus halus. Memiliki 3 buah bibir pada ujung anterior. Alat kopulasi cacing jantan adalah penial spikula.
v  Ancylostoma duodenale dan Necator Americanus(cacing tambang)
Banyak menyerang masyarakat di Afrika dan Amerika. Parasit pada usus manusia, menghisap darah, menimbulkan anemia bahkan mengakibatkan kematian.
v  Wuchereria bancrofti(filarial)
Menyebabkan penyakit kaki gajah(elephantiasis), perantara nyamuk culex dengan membawa mikrofilaria
v  Heterodera radicicola
Hidup pada akar tanaman
v  Trichinella spiralis
Parasit pada otot manusia
v  Loa loa
Hidup dalam mata

Filum Platyhelmintes atau cacing pipih



Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
Ciri-Ciri:
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen, hidup di sungai, danau, laut, parasit di dalam tubuh organisme lain, Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.
Reproduksi Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafrodit.
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita)
1)       Kelas Turbellaria(cacing bulu getar) merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
Ciri-ciri: panjang 5-25mm, kepala berbentuk segitiga, hidupnya di air tawar/air laut/tanah basah/parit/melekat dibawah permukaan batu, kemampuan regenerasi sangat tinggi, produksi secara aseksual(fragmentasi) dan seksual(perkawinan silang antara 2 planaria)
2)       Kelas Trematoda(cacing hisap) memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Permukaan tubuh dilapisi kutikula berduri. Ciri-ciri: mulut pada ujung anterior, hemafrodit, parasit. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
§  Fasciola hepatica(cacing hati)
Fasciola hepatica memiliki ciri-ciri: hidup secara parasit dalam hati dan saluran empedu mamalia, memiliki 2 hospes(mamalia dan siput dari genus lymnea), bentuk tubuh seperti daun, 2 alat penghisap satu mengelilingi mulut dan dipermukaan ventral(untuk melekat pada inang), lubang kelamin antara 2 alat penghisap, tidak ada anus, hermafrodit, autofertilisasi

§  Schistosoma sp. (cacing darah)
Inang utama manusia cara infeksi langsung pada kulit, penyakit parasitic yang disebabkan oleh larva cacing darah. Contoh cacing darah Schistosomiasis.

§  Chlonorchis sinensis (cacing hati manusia)
Hidup secara parasit dalam hati manusia dan saluran empedu manusia, inang perantara berupa siput tawar dan ikan air tawar, sering menyerang pada orang yang mengonsumsi daging ikan yang masih mentah.

§  Fasaciola buski
Parsit pada usus manusia/anjing/babi, inang prantara = siput & tanaman air

3)       Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.
Tubuh tersusun atas proglatid(segman), tidak memiliki cilia dan sistem pencernaan, miliki skoles(kepala), kumpulan proglatid=strobila, hemafrodit, pembuahan di tiap proglotid, menyerap makanan melalui permukaan tubuh(tidak punya mulut)
§  Diphylloboyhrium latum(cacing pita ikan) adalah Parasit pada manusia dengan inang perantaranya ikan
§  Taenia solium adalah Parasit pada usus manusia perantaranya adalah babi
§  Taenia saginata adalah Parasit pada usu manusia perantaranya adalah sapi
Peranan/manfaat Platyhelminthes
Ø  Makanan ikan (planaria)
Kebanyakan merugikan, cara menghindarinya:
Ø  Memutuskan daur hidup
Ø  Menghindari infeksi dari larva cacing
Ø  Tidak membuang tinja sembarangan 
Ø   Tidak memakan daging metah/setengah matang