Selasa, 14 Mei 2013

Filum Platyhelmintes atau cacing pipih



Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
Ciri-Ciri:
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen, hidup di sungai, danau, laut, parasit di dalam tubuh organisme lain, Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.
Reproduksi Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafrodit.
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita)
1)       Kelas Turbellaria(cacing bulu getar) merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
Ciri-ciri: panjang 5-25mm, kepala berbentuk segitiga, hidupnya di air tawar/air laut/tanah basah/parit/melekat dibawah permukaan batu, kemampuan regenerasi sangat tinggi, produksi secara aseksual(fragmentasi) dan seksual(perkawinan silang antara 2 planaria)
2)       Kelas Trematoda(cacing hisap) memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Permukaan tubuh dilapisi kutikula berduri. Ciri-ciri: mulut pada ujung anterior, hemafrodit, parasit. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
§  Fasciola hepatica(cacing hati)
Fasciola hepatica memiliki ciri-ciri: hidup secara parasit dalam hati dan saluran empedu mamalia, memiliki 2 hospes(mamalia dan siput dari genus lymnea), bentuk tubuh seperti daun, 2 alat penghisap satu mengelilingi mulut dan dipermukaan ventral(untuk melekat pada inang), lubang kelamin antara 2 alat penghisap, tidak ada anus, hermafrodit, autofertilisasi

§  Schistosoma sp. (cacing darah)
Inang utama manusia cara infeksi langsung pada kulit, penyakit parasitic yang disebabkan oleh larva cacing darah. Contoh cacing darah Schistosomiasis.

§  Chlonorchis sinensis (cacing hati manusia)
Hidup secara parasit dalam hati manusia dan saluran empedu manusia, inang perantara berupa siput tawar dan ikan air tawar, sering menyerang pada orang yang mengonsumsi daging ikan yang masih mentah.

§  Fasaciola buski
Parsit pada usus manusia/anjing/babi, inang prantara = siput & tanaman air

3)       Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.
Tubuh tersusun atas proglatid(segman), tidak memiliki cilia dan sistem pencernaan, miliki skoles(kepala), kumpulan proglatid=strobila, hemafrodit, pembuahan di tiap proglotid, menyerap makanan melalui permukaan tubuh(tidak punya mulut)
§  Diphylloboyhrium latum(cacing pita ikan) adalah Parasit pada manusia dengan inang perantaranya ikan
§  Taenia solium adalah Parasit pada usus manusia perantaranya adalah babi
§  Taenia saginata adalah Parasit pada usu manusia perantaranya adalah sapi
Peranan/manfaat Platyhelminthes
Ø  Makanan ikan (planaria)
Kebanyakan merugikan, cara menghindarinya:
Ø  Memutuskan daur hidup
Ø  Menghindari infeksi dari larva cacing
Ø  Tidak membuang tinja sembarangan 
Ø   Tidak memakan daging metah/setengah matang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar