Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih
kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada
Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
Ciri-Ciri:
Tubuh pipih dosoventral
dan tidak bersegmen, hidup
di sungai, danau, laut, parasit di dalam tubuh organisme lain, Cacing golongan ini
sangat sensitif terhadap cahaya.
Reproduksi Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini
tergolong hermafrodit.
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria
(cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda
(cacing pita)
1) Kelas Turbellaria(cacing bulu getar) merupakan cacing
pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
Ciri-ciri:
panjang 5-25mm, kepala berbentuk segitiga, hidupnya di air tawar/air laut/tanah
basah/parit/melekat dibawah permukaan batu, kemampuan regenerasi sangat tinggi,
produksi secara aseksual(fragmentasi) dan seksual(perkawinan silang antara 2
planaria)
2) Kelas Trematoda(cacing hisap) memiliki alat hisap
yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan
ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Permukaan tubuh dilapisi
kutikula berduri. Ciri-ciri: mulut pada ujung anterior, hemafrodit, parasit.
Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis,
dan Schistosoma.
§
Fasciola
hepatica(cacing hati)
Fasciola
hepatica memiliki ciri-ciri: hidup secara parasit dalam hati dan saluran empedu
mamalia, memiliki 2 hospes(mamalia dan siput dari genus lymnea), bentuk tubuh
seperti daun, 2 alat penghisap satu mengelilingi mulut dan dipermukaan ventral(untuk
melekat pada inang), lubang kelamin antara 2 alat penghisap, tidak ada anus,
hermafrodit, autofertilisasi
§ Schistosoma sp. (cacing darah)
Inang utama
manusia cara infeksi langsung pada kulit, penyakit parasitic yang disebabkan
oleh larva cacing darah. Contoh cacing darah Schistosomiasis.
§ Chlonorchis sinensis (cacing hati
manusia)
Hidup secara
parasit dalam hati manusia dan saluran empedu manusia, inang perantara berupa
siput tawar dan ikan air tawar, sering menyerang pada orang yang mengonsumsi
daging ikan yang masih mentah.
§ Fasaciola buski
Parsit pada usus
manusia/anjing/babi, inang prantara = siput & tanaman air
3)
Kelas Cestoda
memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan,
contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata Spesies
ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia
bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.
Tubuh
tersusun atas proglatid(segman), tidak memiliki cilia dan sistem pencernaan,
miliki skoles(kepala), kumpulan proglatid=strobila, hemafrodit, pembuahan di
tiap proglotid, menyerap makanan melalui permukaan tubuh(tidak punya mulut)
§ Diphylloboyhrium latum(cacing pita ikan) adalah Parasit pada manusia dengan inang perantaranya
ikan
§ Taenia solium adalah Parasit pada usus manusia perantaranya
adalah babi
§ Taenia saginata adalah Parasit pada usu manusia perantaranya
adalah sapi
Peranan/manfaat Platyhelminthes
Ø
Makanan ikan
(planaria)
Kebanyakan merugikan, cara
menghindarinya:
Ø Memutuskan daur hidup
Ø Menghindari infeksi dari larva cacing
Ø Tidak membuang tinja sembarangan
Ø Tidak memakan daging metah/setengah matang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar